TKDN Tantangan dan Peluang Bagi Industri Ponsel Lokal

Jakarta – Ricky Tanudibrata, Business Development Director Evercross, mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai pasar ponsel terbesar di dunia sebaiknya juga menjadi pelaku industri. Hal tersebut diungkapkannya pada hari Rabu (20/7/2016) selesai peluncuran produk terbaru mereka di Jakarta.

Dengan potensi yang dimiliki Indonesia sebagai pasar ponsel tersebut, maka jangan menjadikan kita hanya sebagai konsumen atau pengguna saja. Kita pun harus terlibat langsung dalam industri sehingga mampu memproduksi ponsel sendiri.

Ricky juga menjelaskan tahun lalu saja hampir sekitar 48 juta unit ponsel yang laku dijual di Indonesia. Jumlah itu akan terus bertambah kedepannya. Jadi sangat disayangkan kalau jumlah penjualan yang besar seperti itu keuntungannya diambil oleh vendor dari negara lain.

“Sayang kalo kita sebagai penikmat saja. Ini pasar besar sekali. Industri lokal harus ikut apalagi pemerintah tengah mendukung,” katanya, seperti yang dilansir dari detikINET.

Sehubungan adanya kecemasan mengenai adanya ketentuan untuk tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tidak memberikan keuntungan untuk industri lokal, Ricky pun menyangkalnya. Menurutnya tidak usah terlalu diambil pusing. Ia meyakini bahwa aturan yang dibuat oleh pemerintah bertujuan untuk melindungi industri lokal.

“Apakah mau hardware atau software itu pilihan. Paling penting bagi industri kita adalah kita harus ikut bermain di situ, harus ikut berpartisipasi,” ujarnya kembali menegaskan.

Aturan TKDN akan memberikan tantangan dan juga peluang untuk para pelaku industri ponsel lokal. Oleh karena itu pihaknya menyambut baik adanya aturan TKDN.

Ricky menyampaikan pihaknya telah menyatakan sekarang ini sudah memenuhi 20% TKDN yang telah ditentukan oleh pemerintah. Maka ia yakin pihaknya bakal berhasil melampui 30% pada awal tahun depan.

Ricky mengatakan bahwa pihaknya bakal memilih opsi TKDN 100% software. Karena dengan opsi ini sejumlah pihak nanti akan mendapatkan kesempatan yang lebih banyak nilainya ketika berpartisipasi dalam industri ponsel tanah air. “Demi kepentingan bangsa,” pungkas Ricky.