Bocah 10 Tahun Retas Situs Instagram

Seorang anak dari Finlandia bernama Jani yang usianya baru 10 tahun mendapatkan hadiah sebesar 10,000 dollar atau sekitar 132 juta rupiah. Setelah berhasil menemukan kelemahan pada sistim keamanan pada situs jejaring sosial untuk berbagi foto Instagram.

Seperti yang dilansir dari situs www.bbc.com. Secara teknis anak tersebut belum bisa bergabung karena usianya masih dibawah umur yang telah ditentukan untuk bisa bergabung di Instagram. Baru tiga tahun lagi sebenaranya dia bisa menggunakan layanan jejaring sosial tersebut. Walaupun demikian dia berhasil menemukan kesalahan pada sistim, sehingga dengan kesalahan sistim tersebut memperbolehkannya untuk menghapus pesan-pesan yang dibuat oleh para pengguna Instagram yang lain.

Setelah diketahui adanya permasalahan tersebut tindakan perbaikan segera dilakukan, menurut Facebook, dimana saat ini Facebook adalah pemilik Instagram.

Hadiah segera diberikan kepada Jani setelah penemuan tersebut. Ini menjadikannya sebagai orang termuda yang menerima hadiah “Bug Bounty”. Bug Bounty adalah sebuah program yang ditawarkan oleh berbagai situs dan para pengembang perangkat lunak. Dimana siapa saja bisa mendapatkan kompensasi untuk melaporkan adanya kesalahan pada sebuah sistim, terutama yang berkaitan dengan eksploitasi dan kerentanan sistim keamanan.

Setelah ia menemukan adanya kesalahan pada sistim tersebut di bulan Februari, dia segera menginformasikannya ke pihak Facebook melalui email.

Para ahli sistim keamanan di Facebook segera melakuan test pada akun yang telah dibuat oleh Jani untuk membuktikan teori dan laporan yang diajukannya, dan ternyata dia terbukti benar bahwa ada kesalahan pada sistim.

Jani yang berasal dari kota Helsinki mengatakan pada harian Iltalehtu di Finlandia, mengenai rancananya untuk menggunakan uang yang ia dapatkan. Ia akan membeli sebuah sepeda baru, perlengkapan sepak bola dan komputer untuk kakaknya.

Facebook mengatakan pada BBC bahwa mereka telah mengeluar dana sebesar 4,4 juta dollar untuk orang-orang yang telah melaporkan adanya kesalahan pada sistim mereka sejak tahun 2011.

Banyak perusahaan menawarkan bentuk insentif berupa uang bagi para profesional dibidang keamanan sistim dan anak-anak, karena hal tersebut jelas lebih baik untuk perusahaan mereka, ketimbang mereka menjual informasi yang mereka dapat di pasar gelap.