[MASTEL-ANGGOTA] Terima kasih kami

 

Ibu, Bapak, dan teman-teman yang baik,

Kami sekeluarga ingin menyampaikan terima kasih banyak atas simpati kebersamaan, doa-doa kebahagian bagi jiwa almarhumah, doa-doa ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan, dan kunjungan layatan menghibur, setelah kepergian untuk selamanya alm. Theresia (Trees) Maria Djiwatampu – Tulung, isteri dan pasangan hidup tercinta saya selama lebih dari 47 tahun.

Khususnya kami tujukan kepada pak Erwin dan teman-teman Sekertariat Mastel yang menyampaikan berita duka kepada segenap anggota Mastel, bu Nies, pak Setyanto, bu Efie Sumarlin, pak Kusumo, bu Lily, pak Rudi Rusdiah, pak Soeradi & Keluarga, bu Dewie, pak Rasmo, bu Fera, pak Hoky, pak Fadjar Tarigan, Joseph Setiawan, pak Harry K. Nugraha, pak Budi Satriya, pak Albert Gifson, pak Garuda Sugardo, bu Retno S Renggana, pak Arief Santosa, bu Risa, pak Heru & keluarga, pak Teguh Prasetya, pak Muharzi Hasril, pak Herman, pak Hoga, dan teman-teman lain baik dalam milis Mastel, kelompok WA, dan media lainnya.

Semoga, ibu, bapak, dan teman-teman sekalian memperoleh Limpahan Berkah Ilahi.

Maaf, atas kesimpangsiuran dan keterlambatan berita dan rangkaian acara pemakamannya.

Di bawah ini sekedar kronologi sebelum dan setelah mangkatnya bu Trees, untuk diketahui sekedarnya.

Salam,

Arnold Ph Djiwatampu dan Keluarga Besar Djiwatampu-Tulung-Rotinsulu.


Kronologi kepergian bu Trees alm. untuk selamanya. 

Tanggal 11 Oktober, sekitar pk 8 pagi, bu Trees berencana ke ahli Prana untuk penyembuhan berbagai penyakitnya, termasuk yang baru “spora darah” butir2 kasar seperti batu karang kapur yang menyerikan tulang dan sarafnya, perut yang kembung dengan kekhawatiran pendarahan di lambung karena pengencer darah yang kental untuk menghindari pengendapan di arteri ke jantung (sudah pakai satu ring). 

Sebelumnya awal bulan November’15 bu Trees alm. saat ke KM dengan tongkat penopang, jatuh dan tulang paha kiri patah. Dokter RS Kedoya curiga karena paha kiri keropos sedangkan yang kanan tidak. Ternyata alm. saat itu sudah terkena kanker stadium 4 yang belum kita ketahui, kecuali kalau jalan pagi mulai sakit lutut dan kakinya. 

Kanker yang sudah menyebar hingga ke paru-paru walaupun dapat diatasi keganasannya tanpa kemo, dengan makan buah dan sayur segar atau setengah matang, dan minum air alkalis, tetap harus diwaspadai. (Konfirmasi RS Dharmais dan Prana)

Setelah dioperasi penyambungan tulang paha, alm terus berlatih jalan dan apabila jarak jauh harus didorong dengan kursi roda.

Sewaktu jalan dengan penopang kaki empat, alm. mungkin karena terlalu keras menekan tangannya ke penopang, lengan kanan atas juga patah karena ternyata juga keropos. Akibatnya tidak bisa jalan atau duduk sendiri, kecuali ditopang suster, dan hanya bisa berbaring. Di tambah dengan kesakitan oleh diaspora darah apabila berbaring agak lama di satu sisi.

Selain, dengan keadaan badan lemah, ada kemungkinan penyakit kanker juga berpengaruh terhadap penyembuhannya.

Pada hari Selasa pagi sekitar pk 8 dengan rencana mau diantar ke ahli Prana yang pernah menyembuhkannya dari sesak nafas karena penyumbatan arteri, pengeluaran diaspora darah dan darah2 beku setelah operasi, dll, terpaksa diubah menjadi ke RS Jakarta karena perut kembungnya yang sakit.

Saat mau dimasukkan ke kendaraan, badannya lunglai dan nafasnya tersengal-sengal sehingga diubah ke RS Medika Permata Hijau yang dekat, untuk mengejar oksigen.

Sesampai di ICU diberi pernafasan oksigen. Kesulitan memasukkan jarum ke pembuluh darah yang biasanya memang kecil menjadi makin mengecil, untuk infus.
Kami gembira pada awalnya karena detak jantung yang tidak teratur makin menguat, meskipun tekanan darah di monitor tidak nampak saja hingga akhir. Alm. sejak berangkat dan sampai diberi oksigen lunglai terus dan tidak berbicara. Dia tetap tidak sadar.

Setiap kali habis doa dan bisikan ke telinga untuk menyemangati agar bertahan, meskipun tidak bisa berbicara, nampak ada peningkatan dan keteraturan detak jantung. Tetapi tiba-tiba pernafasan melemah dan harus segera dibantu dengan pompa dari mulut. Seraya 2 anak perempuan yang satu masuk kerja dan yang satu di rumah dengan anak bayi, segera berkumpul sementara teman2 dan kenalan sudah ada. Doa Rosario sampai selesai dan pemberian semangat kembali mengembalikan kondisinya. Dan akhirnya terjadi lagi gagal pernafasan yang dibantu dengan pompa mulut. 

Dokter mungkin sudah tahu dari awal, karena tidak nampak tekanan darah di monitor, walaupun detak jantung membaik. 

Dokter memberitahukan pk 13.00 tepat bahwa bu Trees sudah tiada. Saya saling rangkulan bertangisan dg 2 anak perempuan saya karena semua di luar dugaan. Seraya anak laki-laki sulung beserta isteri dan anak mengikuti detik demi detik, dari Maryland, AS.
Leo anak sulung saya semestinya hanya bisa datang minggu depanya, syukur Alhamdull’lah dia bisa mencari pengganti tugasnya sehingga bisa datang Kamis lewa tengah malam. Dengan demikian kami undurukan sehari pemakamannya dari Kamis menjadi Jumat, yang menyebabkan kesimpangsiuran berita pada malam pertama.

Di satau sisi kami sedih, di sisi lain pada malam pertama, saat pertemuan doa keluarga, teman-teman Paroki dll, seorang teman Sheila, anak bungsu saya, yang bisa melihat kehidupan setelah kematian, bilang bahwa dia melihat Tante tertawa-tawa gembira karena sudah tidak sakit lagi, dan senang berada dalam pertemuan2 serupa sebelumnya, dan berpesan agar kami tidak sedih.

Ini sangat menghibur kami sekeluarga.

Teman Sheila ini, sebenarnya 2 hari sebelumnya melihat sosok ibunda bu Trees dan tantenya yang telah mendahului dan dia dekat dengan mereka, kebetulan Tante kami ini berulang tahun pada hari tersebut. Jadi saat kita berusaha meminta bu Trees bertahan dan kondisi membaik sedikit, nampaknya dia sudah ditunggu kedatangannya oleh Ibunda dan Tantenya.
Dan ketiak pemakamannya di San Diego Hills, saat peti jenazahnya diturunkan pelan-pelan ke liang lahat, seperti dikatakan Sheila, yang dia lihat adalah turunnya jenazah sedangkan Mama tetap berada di antara kita.

Subject: [MASTEL-ANGGOTA] Berita Dukacita, istri Bpk Arnold Djiwatampu
Date: 2016-10-11 20:52
From: “Erwin Agan [email protected] [MASTEL-ANGGOTA]” <MASTEL-ANGG
[email protected]&gt
;
To: [email protected]
Reply-To: [email protected]

Berita dukacita. Telah kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa, ibu Theresia, isteri Bapak Arnold Ph. Djiwatampu, pada hari ini Selasa, 11 Oktober 2016. 
Detail info mengenai rumah duka dan rencana pemakaman sedang kami upayakan, dan akan kami update apabila sudah kami peroleh infonya. 
Mudah mudahan dilapangkan perjalanan beliau kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan diberikan kesabaran untuk keluarga yang ditinggalkan. Amiiin.
salam,
Erwin A

Sent from EAMASTEL.ID via Galaxy smartphone 

__._,_.___

Posted by: Arnold Djiwatampu <[email protected]&gt;


Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

Have you tried the highest rated email app?

With 4.5 stars in iTunes, the Yahoo Mail app is the highest rated email app on the market. What are you waiting for? Now you can access all your inboxes (Gmail, Outlook, AOL and more) in one place. Never delete an email again with 1000GB of free cloud storage.


———————————————————————-
Mailing List Anggota MASTEL
Dilarang menggunakan kata kasar, mengandung SARA, memfitnah,
bersifat menghasut,spamming,junk mail.
Semua attachment harus mendapat ijin dari Owner atau Moderator.

Owner : [email protected]
Moderator: [email protected]
Untuk mengirim pesan:
[email protected]
Untuk berhenti dari milis kirimkan imel kosong ke:
[email protected]

Sekretariat Mastel
Jl. Tambak Raya No.61 Pegangsaan
Jakarta Pusat 10320

Tlp 021-31908806
Fax 021-31908812
email [email protected]/info@mastel.or.id
https://www.mastel.id/
———————————————————————-

.


__,_._,___